Posts Subscribe comment Comments

0 komentar

Komputer

READ MORE - Komputer

0 komentar

Prediksi Contoh Soal CPNS 2010


untuk teman-teman yang mendaftarkan dirinya untuk mengikuti ujian sleksi CPNS di tahun 2010 ini, pastinya membutuhkan bahan untuk latihan membahas soal-soal ujiannya, sebelum hari H ujian dilaksanakan, walaupun cuman prediksi, tidak di jamin 100% keluar dengan soal yang di ujikan.. hehhehe...
walaupun begitu, kita sebagai manusia biasa cuman bisa berusaha, eh iahnya berusaha, heheh...
sory kalau rancu, soalnya tidak bisa membuat kata-kata yang bagus,....
hehehhehe...
lah kok ketawa melulu ya.... wakkakakka
pasti teman-teman penasaran ingin mendownloadnya, apalagi gratisan, wewh senang bangetkan... wakakka
sory cuman becanda aj kok.. :p
itu sih keindahan kehidupan, untuk saling becanda,..
"keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat kita membuka tabir menutup wajah, dan kalian lah kehidupan itu, kalianlah cadar itu.
keindahan adalah keindahan keabadian yang termangu di depan cermin, dan kalianlah keabadian itu, kalianlah cermin itu" untuk saling berbagi sesama manusia......
ya udah teman-teman kalau ingin memiliki prediksi soal CPNS nya langsung aja klik tombol download ini teman-teman DOWNLOAD passwordnya "programingcoumputare.blogspot.com" (tanpa tanda petik) tetapi ini saya letak di dalam Rar, jika teman-teman tidak memiliki program Rarnya jangan kuatir saya bagiakan juga, ni klik aja DOWNLOAD NOW
dan saya akan update lagi untuk contoh soal-soal yang tahun-tahun yang lewat..
salam kenal semua....
"semoga teman-teman lulus dalam mengikutin ujian CPNS di tahun ini"
READ MORE - Prediksi Contoh Soal CPNS 2010

0 komentar

Cara Pemasangan Kabel UTP pada Rj-45

Dalam pemasangan jaringan wired kita pastinya membuthkan kabel. Kabel yang biasa digunakan dalam pemasangan jaringan LAN adalah kabel UTP cat 5e. Dalam penggunaannya, kabel UTP dapat dibuat menjadi 2 jenis, yaitu Straight-trough dan Crossover. Sebelum kita memulai instalasi kabel, kita pelajari beberapa seluk beluk tentang kabel UTP Cat 5e.

Ada dua standarisasi pemasangan kabel UTP yaitu T568A dan T568B :

commonpatchcablepinconfigurations

A. Kabel Straight-trough

Kabel ini digunakan untuk menghubungkan dua device yang berbeda sperti:

Komputer to HUB

Komputer to Switch

Switch to Router

HUB to Router

Pemasangan kabel ini dalam satu kabel menggunakan satu standar saja. Jika menggunakan T568A maka kedua ujungnya menggunakan T568A, begitu juga sebaliknya.

straig

B. Kabel Crossover

Kabel ini digunkana untuk memasang dua device yang sama seperti :

Komputer to Komputer

HUB to HUB

Switch to Switch

HUB to Switch

Pemasangan kabel ini menggunakan dua standar dalam satu kabelnya. Jika ujung pertama menggunakan T568A maka ujung yang kedua menggunkan T568B.

crossoke

C. Pemasangannya

1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

Alat  Dan Bahan

o Kabel UTP Cat 5e (panjang sesuai kebutuhan)

o Konektor RJ45 (8 Buah untuk jaga-jaga jika gagal)

o Tang Crimping

o Fluke / Kabel tester

2. Potong kabel sesuai dengan kebutuhan

3. Kelupas jaket pelindung pada kabel kira-kira sekitar 2 cm (untuk latihan)

klupas

4. Pisahkan pilinan pada kabel sesuai dengan warnanya

Pisahkan

5. Urutkan sesuai dengan standarisasi yang ada.

urut

6. Potong secara rata jika kabel sudah diurutkan, sisakan sekitar 1,5cm

img_5316

7. Masukkan kabel UTP ke dalam konektor RJ45. Pastikan urutan kabel benar, jaket pelindung masuk ke RJ45, dan semua kabel telah masuk sempurna hingga menyentuh pangkal RJ45)

Persiapan masuk

img_5323

8. Crimping konektor RJ45 beserta kabel tersebut dengan Tang Crimping

masuk

Crimping

9. Lakukan pada ujung yang satunya. Gunakan Fluke atau Kabel Tester untuk menguji koneksi kabelnya.

Fluke

oke

semoga bermanfaat sekian dan terimakasih untuk teman-teman semua....

READ MORE - Cara Pemasangan Kabel UTP pada Rj-45

0 komentar

Macam-Macam Topologi Jaringan

Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud:

  1. Topologi Bus
  2. Topologi Ring (Cincin)
  3. Topologi Star (Bintang)
  4. Topologi Tree (Pohon)
  5. Topologi Mesh (Tak beraturan)
  6. Topologi Wireless (Nirkabel)

Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

  • Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
  • GAMBAR: Prinsip Topologi Bus

    GAMBAR: Prinsip Topologi Bus

  • Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
  • Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi.
  • Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
  • Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
  • Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
GAMBAR: Koneksi kabel-transceiver pada topologi Bus

GAMBAR: Koneksi kabel-transceiver pada topologi Bus

  • Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
  • Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.
GAMBAR: Perluasan topologi Bus menggunakan Repeater

GAMBAR: Perluasan topologi Bus menggunakan Repeater

Kelebihan topologi Bus adalah:

  • Instalasi relatif lebih murah
  • Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
  • Biaya relatif lebih murah

Kelemahan topologi Bus adalah:

  • Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
  • Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.

Topologi Ring (cincin)

Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

  • Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.

Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Ring

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Ring

  • Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
  • Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
  • Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
  • Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
  • Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token ring.
  • Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:
    • Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.
    • Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.

Topologi Star (Bintang)

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switc menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

  • Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
  • Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Star

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Star

  • Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat.
    • Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
    • Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
  • Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
  • Kelebihan topologi bintang :
    • Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
    • Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
  • Kelemahan topologi bintang:
    • Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
    • Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.

Topologi Tree (Pohon)

Topologi Tree

  • Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Tree

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Tree

  • Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
  • Ada dua kesulitan pada topologi ini:
    • Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
    • Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.

Topologi Mesh (Tidak beraturan)

  • Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
  • Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Mesh

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Mesh

Topologi Wireless (Nirkabel)

Topologi Wireless

  • Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
  • Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:
GAMBAR: Prinsip LAN Nirkabel

GAMBAR: Prinsip LAN Nirkabel

  • Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang terdiri atas sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam hal akses menuju media bersama yang sama.
  • Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
  • Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
  • Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.

  • Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya digambarkan sebagai berikut:
GAMBAR: Koneksi Jaringan Nirkabel

GAMBAR: Koneksi Jaringan Nirkabel

  • Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti “Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu atau lebih bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk. Selain itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah stasiun LAN berkabel.
  • Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada bangunan yang berdekatan.
  • Syarat-syarat LAN nirkabel :
    • Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
    • Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel multipel.
    • Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
    • Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki diameter 100 hingga 300 meter.
    • Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
  • Teknologi LAN nirkabel:
    • LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
    • LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
    • LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
    • Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran.
oke mungkin sampai di sini penyajian saya dalam macam-macam topologi internet ini untuk membaca sejarah dan perkembangan internet dapat teman-teman baca di sini
READ MORE - Macam-Macam Topologi Jaringan